Senin, 25 Januari 2016

Makna Huruf hijaiyah

Seorang Yahudi mendatangi Rasulullah, seraya bertanya, “Apa makna huruf hijaiyah?”.
Huruf Hijaiyah

Rasulullah berkata kepada Ali bin Abi Thalib, “Jawablah pertanyaannya, wahai Ali!”. Kemudian Rasulullah saw berdoa, “Ya Allah, jadikanlah dia berhasil dan bantulah dia.”
Ali berkata, “Setiap huruf hijaiyah adalah nama-nama Allah.” Ia melanjutkan:
Alif (ا): Ismullah (nama Allah), yang tiada Tuhan selain-Nya. Dia selalu hidup, Maha Mandiri dan Mahakuasa.
Ba’ (ﺏ): al Baqi’ (Mahakekal), setelah musnahnya makhluk.
Ta (ﺕ): al Tawwab (Maha Penerima Taubat) dari hamba-hamba-Nya.
Tsa’ (ﺙ): al Tsabit (Yang Menetapkan) keimanan hamba-hamba-Nya.
Jim (ﺝ) : Jalla Tsanauhu (Yang Mahatinggi Pujian-Nya), kesucian-Nya, dan nama-nama-Nya yang tiada berbatas.
Ha’ (ﺡ): al Haq, al Hayyu, wa al Halim (Yang Mahabenar, Mahahidup, dan Mahabijak).
Kha (ﺥ): al Khabir (Yang Mahatahu) dan Mahalihat. Sesungguhnya Allah Mahatahu apa yang kalian kerjakan.
Dal (ﺩ): Dayyanu yaumi al din (Yang Mahakuasa di Hari Pembalasan).
Dzal (ﺫ): Dzu al Jalal wa al Ikram (Pemilik Keagungan dan Kemuliaan).
Ra (ﺭ): al Rauf (Mahasayang).
Zay (ﺯ): Zainul Ma’budin (Kebanggaan Para Hamba).
Sin (ﺱ): al Sami al Bashir (Mahadengar dan Mahalihat).
Syin (ﺵ): Syakur (Maha Penerima ungkapan terima kasih dari hamba-hamba-Nya).
Shad (ﺹ) : al Shadiq (Mahajujur) dalam menepati janji. Sesungguhnya Allah tidak mengingkari janji-Nya.
Dhad (ﺽ): al Dhar wa al Nafi (Yang Menangkal Bahaya dan Mendatangkan Manfaat).
Tha (ﻁ): al Thahir wal al Muthahir (Yang Mahasuci dan Menyucikan).
Zha (ظ): Zhahir (Yang Tampak dan Menampakkan Kebesaran-Nya).
‘Ain (ﻉ): al ’Alim (Yang Mahatahu) atas segala sesuatu.
Ghain (ﻍ): Ghiyats al Mustaghitsin (Penolong bagi yang memohon pertolongan) dan Pemberi Perlindungan.
Fa (ف): Yang Menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan.
Qaf (ﻕ): Yang Mahakuasa atas makhluk-Nya.
Kaf (ﻙ): al Kafi (Yang Memberikan Kecukupan) bagi semua makhluk, tiada yang serupa dan sebanding dengan-Nya.
Lam (ﻝ): Lathif (Mahalembut) terhadap hamba-hamba-Nya dengan kelembutan khusus dan tersembunyi.
Mim (ﻡ): Malik ad dunya wal akhirah (Pemilik dunia dan akhirat).
Nun (ن): Nur (Cahaya) langit, cahaya bumi, dan cahaya hati orang-orang beriman.
Waw (ﻭ): al Wahid (Yang Mahaesa) dan tempat bergantung segala sesuatu.
Haa (ه): al Hadi (Maha Pemberi Petunjuk) bagi makhluk-Nya. Dialah yang menciptakan segala sesuatu dan memberikan petunjuk.
Lam alif (لآ): lam tasydid dalam lafadz Allah untuk menekankan keesaan Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya.
Ya (ﻱ): Yadullahbasithun lil khalqi (Tangan Allah terbuka bagi makhluk). Kekuasaan dan kekuatan-Nya meliputi semua tempat dan semua keberadaan.
Rasulullah saw bersabda, ”Wahai Ali, ini adalah perkataan yang Allah rela terhadapnya.” Dalam riwayat dijelaskan bahwa Yahudi itu masuk Islam setelah mendengar penjelasan Sayyidina Ali.

Sabtu, 23 Januari 2016

Sudahkah Kita Khusyuk?

Sholat yang khusyuk adalah sholat yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh, iklhas dan penuh kesadaran dalam rangka mengabdi pada Allah. Sholat adalah sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Khaliknya. 


Sebagian besar umat Islam merasakan sholat hanya sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Mereka menyangka sholat itu adalah untuk kepentingan Allah, bukan untuk kepentingan dirinya. Kadang kala mereka melakukan sholat dengan malas dan rasa terpaksa. Mereka sholat sekedar memenuhi kewajiban agama saja.



Sholat adalah sarana untuk beridialog yang disediakan Allah bagi seorang hamba yang membutuhkanNya, oleh karena itu Allah melarang seseorang mengerjakan sholat dalam keadaan mabuk , hingga ia mengerti apa kalimat yang diucapkannya didalam sholat.


Khusuk


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan,….(An Nisa 43)



Dalam hadist lainya Rasulullah juga mengingatkan :


"Yang pertama-tama diangkat dari umat ini ialah khusyu, sehingga tidak terlihat seorangpun yang khusyu". (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)


Sholat yang dilakukan dengan khusyuk dan benar akan memberikan efek positif baik untuk jasmani maupun rohani serta dalam kehudupan sehari hari yang segera bisa dirasakan didalam sholat maupun setelah selesai sholat antara lain:

    Gerakan sholat yang benar akan memperbaiki aliran darah dan memperbaiki metabolisme tubuh.
    Bernapas dalam dan teratur didalam sholat akan meningkatkan kadar oxigen didalam darah
    Gerakan rukuk, sujud dan berdiri yang dilakukan dengan tenang dan perlahan , memberikan suasana relaks pada tubuh
    Doa yang dibaca didalam sholat akan memberikan dampak positip bagi kesehatan dan kebugaran tubuh (Do,a al Fatihah dan duduk iftirash)
    Dalam jangka panjang tubuh menjadi sehat, kuat dan memiliki daya tahan tinggi terhadap serangan berbagai penyakit medis dan non medis.
    Doa yang dibaca dalam sholat memberi efek positip bagi jalan hidup antara lain dimudahkan semua urusannya, dijauhkan dari berbagai kesialan dan kemalangan, dicukupkan semua hajat dan kebutuhannya, dilindungi dari berbagai bahaya , fitnah dan kejahatan mahluknya yang terlihat maupun tidak terlihat.
    Dampak positip pada rohani antara lain memiliki daya tahan tinggi terhadap berbagai musibah, bencana dan kesulitan yang datang menghadang.
    Bebas dari perasan tertekan dan stres yang berkepanjangan


Orang yang beres sholatnya akan mendapat keuntungan akhirat antara lain:

    Menerima kitab catatan amal dari arah kanan
    Dihisab dengan hisab yang mudah
    Tubuhnya dipenuhi dengan cahaya yang menerangi sekitarnya dipadang mahsyar
    Memiliki wajah putih berseri dihari berbangkit
    Melewati jembatan ashirat secepat kilat
    Dimasukan kedalam taman syurga dan mendapat penyambutan penghormatan dari para malaikat penjaga syurga.

Orang yang menyia- nyiakan dan tidak beres sholatnya akan mendapatkan kerugian antara lain :

·Menerima kitab amalan dari arah belakang

·Dihisab dengan hisab yang sulit

·Ditempatkan ditempat yang sulit dipadang mahsyar

·Wajahnya hitam legam muram penuh kegelapan

·Melewati ashirat dengan susah payah , bahkan terperosok ke lembah neraka

·Dilemparkan ke dalam Neraka yang panas membara, diberi makan pohon zaqum (duri) dan diberi minum air yang mendidih dan nanah.




Rabu, 20 Januari 2016

Sholat Subuh - Tolak Ukur Keimanan Anda

Sesungguhnya segala puji-pujian hanya layak bagi Allah Azza Wajalla, shalawat dan salam semoga Allah curahkan kepada Nabi kita, Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Kondisi mengkhawatirkan yang terjadi pada kebanyakan umat Islam pada hari ini adalah gejala meninggalkan shalat Subuh dan meninggalkan shalat Subuh berjamaah di Masjid. Meskipun diketahui bahwa melakukan shalat Subuh khususnya di Masjid secara berjamaah memiliki manfaat yang besar di sisi Islam untuk membangun kekuatan Iman namun kini banyak yang mengabaikannya, bahkan diantara mereka yang mendukung perjuangan Islam pun banyak yang tidak mampu untuk bangun awal mengerjakan shalat Subuh di Masjid.

Kondisi ini disebabkan dari kebiasaan terjaga lewat malam apakah karena melakukan kegiatan seperti menonton televisi, berolahraga, makan-makan atau mengobrol hal-hal yang tidak bermanfaat. Inilah yang sering menyebabkan umat Islam terjaga sampai larut malam sampai menyebabkan mereka kehilangan keberkahan yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW di awal pagi. Jika kita lihat generasi umat Islam dimasa lalu, mereka sangat peduli soal tidur awal agar mereka dapat bangun lebih awal untuk melaksanakan ibadah dan lantas bekerja di awal pagi dengan kondisi yang segar dan sehat. Oleh karena itu tidak mengherankan banyak cerita kita dengar mengenai kehidupan generasi masa lalu di kalangan kakek, nenek dan moyang kita yang selalu sehat dan bertenaga disiang hari. Jarang sekali kita dengar mereka terserang penyakit atau tekanan perasaan seperti yang terjadi pada kebanyakan orang pada masa ini. Oleh karena itulah Nabi SAW bersabda:

اللهم بارك لأمتي في بكورها

Artinya: "Ya Allah! Berkatilah ummat ku diwaktu paginya ". Hadis riwayat Ahmad

Sholat Subuh


Untuk membantu sahabat-sahabat untuk bangun awal diwaktu pagi supaya bisa bertahajjud, shalat sunat dua rakaat sebelum subuh dan shalat subuh berjamaah di Masjid, di sini dikutip beberapa metode yang sedikit-sebanyak dapat membantu.

Metode membantu diri untuk mudah bangun pagi adalah:

1) Tidur lebih awal:

Menjadi kebiasan mereka yang tidur lebih awal akan bangun awal dan sebaliknya. Oleh karena itu adalah makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya dan berbicara yang tidak berguna serta membuang waktu berikutnya sampai menyebabkan tidur lewat. Namun, ada kondisi yang dikecualikan untuk tidur lewat sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Al-Nawawi dalam uraiannya kepada Sahih Muslim. Katanya: Sebab dimakruhkan berbicara setelah shalat isya adalah yang menyebabkan terjaga malam dan dikhawatirkan akan menyebabkan tertidur nyenyak sampai tertinggal qiamullail atau lewatkan solat Subuh pada waktunya atau waktu yang afdhalnya dan adalah makruh berbicara setelah shalat Isya yaitu dalam hal-hal yang tidak ada kemaslahatan, adapun jika pada hal yang ada maslahat dan kebaikan maka tidaklah makruh, seperti mempelajari ilmu, membicarakan kisah orang-orang saleh, mengobrol dengan tamu, berkomunikasi dengan dengan anggota keluarga untuk mempererat hubungan kekeluargaan, mengobrol dengan orang bepergian untuk menjaga harta dan diri mereka, berkomunikasi dalam urusan mendamaikan antara manusia dan membantu mereka dalam hal kebaikan, menyeru kepada kebaiakan dan mencegah kemungkaran, menunjukkan kepada kemaslahatan dan yang sejenisnya, semua itu tidaklah termasuk dalam hal makruh ".

Bagi seorang Muslim yang perihatin dia berjaga malam adalah karena aktivitas perjuangan dan ibadah dan bukan karena perbuatan yang tidak bermanfaat, dan jika sekiranya dia lewat tidurpun dia tetap berusaha dan memastikan bangun awal untuk ke Masjid shalat berjamaah subuh.

2) Memelihara adab tidur:

Kunci kedua untuk mudah bangun di waktu subuh adalah memelihara amalan sunnah ketika tidur di waktu malam. Yaitu dengan berwudhu, ketika di atas pembaringan duduk sambil menyatukan kedua telapak tangan dan meniupkan ke atasnya setelah membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian di sapu ke seluruh badan dan tidur dengan membaca doa sebelum tidur. Bagi mereka yang sulit bangun pagi, harus memohon bantuan dari anggota keluarga, teman atau tetangga untuk membantu membangunkan untuk bangun di pagi hari atau menyediakan jam weker. Bagi mereka yang sudah terbiasa bangun awal di waktu subuh biasanya tidak menjadi masalah untuk bangun awal karena secara fitrah dia akan bangun pada waktu dan tidak perlu ke faktor eksternal untuk melakukannya karena tampaknya ia senantiasa dibantu oleh para Malaikat untuk bangun.

Kemudian setelah terjaga harus membaca doa dan janganlah sekali-kali melanjutkan tidur karena akan menyebabkan melewatkan waktu subuh.

3) Penuhi dada dengan Iman dan amal saleh:

Keimanan yang kuat adalah merupakan pendorong utama bagi seseorang melakukan sesuatu yang sulit. Mengerjakan qiamullail dan shalat Subuh di Masjid adalah suatu praktek yang sulit dan tidak dapat dilakukan kecuali oleh mereka yang benar-benar yakin kepada janji kebaikan dari Allah Ta'ala. Justru untuk meningkatkan keimanan dalam dada, seseorang harus menambahkan amalannya dengan banyak melakukan kebaikan, karena dengannya hati seseorang itu akan menjadi suci dan bersih yang memudahkan untuk suburnya Iman. Sebaliknya hati yang kotor akan menjadi keras dan kekerasan hati adalah menjadi penghalang bagi seseorang untuk melakukan amal ibadah yang sulit seperti shalat Subuh berjamaah di Masjid dan qiamullail. Hati bisa menjadi keras karena dikotori oleh sifat-sifat mazmumah seperti rasa dengki, ujub dan riak atau karena makan dari sumber yang tidak halal.

4) Menjauhi perbuatan maksiat:

Maksiat adalah penghalang dalam melaksanakan solat Subuh dan mengerjakannya di Masjid. Justru harus kita selalu menjauhi segala maksiat. Seperti yang bersumber dari mata yaitu melihat hal yang haram seperti melihat aurat wanita, baik melalui televisi atau internet. Juga yang berasal dari lidah yaitu perbuatan menghujat, menghina, mengumpat dan menebar fitnah. Juga yang berasal dari telinga seperti mendengarkan hiburan-hiburan ilegal dan umpatan serta fitnah. Mereka yang melakukan maksiat sering sulit untuk bangun shalat Subuh atau ke Masjid karena melemahkan naluri beramal soleh dan mengikis keyakinan kepada janji-janji kebaikan dari Allah Ta'ala. Mata, lidah dan telinga harus digunakan untuk melihat, membaca dan mendengar hal kebaikan seperti al-Quran, al-Hadis, ceramah dan lain-lain.

5) Mengetahui kelebihan shalat Subuh dan fadhilat mengerjakannya di Masjid

Harus mengetahui kelebihan dan keistimewaan dalam solat subuh dan mengerjakannya di Masjid karena dengan mengetahuinya barulah seseorang terdorong untuk bersemangat dan ikhlas melakukannya. Utsman bin 'Affan ra meriwayatkan bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda:

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

Yang artinya : "Barangsiapa yang sholat Isya secara berjamaah seumpama bangun mengerjakan qiam separuh malam dan barangsiapa mengerjakan shalat Subuh secra berjamaah seumpama dia solat keseluruhan malam ". Hadis riwayat Imam Muslim.

Ibnu Mas 'ud ra meriwayatkan telah diceritakan kepada Rasulullah SAW berkenaan dengan seorang pria yang tidur di malam hari sehingga melewati waktu Subuh, maka beliau SAW bersabda:

ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنِهِ أَوْ أُذُنَيْهِ

Artinya: Pria tersebut telah dikencingi oleh setan di telinganya (atau kedua telinga). Hadis riwayat Imam Al-Bukhari.

Menurut Imam Al-Qurtubi kencing setan adalah kencing yang hakiki dan bukan hanya simbolis. Sebab itu ada kalanya kita bisa kenal mereka yang tidak shalat Subuh karena wajahnya yang suram akibat dari kencing setan, berbeda dengan mereka yang bangun solat Subuh di awal pagi.

Kebesaran dan keagungan shalat Subuh berjamaah di Masjid harus dimasukkan ke dalam hati karena ia akan menangkis bisikan setan yang selalu membisikkan supaya meninggalkannya. Bagi para ulama dan ustaz pula harus menanamkan rasa malu dan bersalah yang amat sangat jika tidak hadir untuk shalat Subuh berjamaah karena dia adalah contoh bagi jamaah lainnya.

6) Mengetahui dampak meninggalkan solat subuh / shalat berjamaah subuh.

Setan selalu berusaha menghalagi orang yang beriman untuk mendapatkan keuntungan di waktu subuh dengan mencegahnya bangun tidur. Nabi SAW bersabda: ((Setan mengikat / membelenggu tengkuk di antara kamu yang tidur dengan tiga ikatan. Dia memukul di atas tiga ikatan (sambil berkata): Malam masih panjang, lanjutkan tidur! Jika dia bangun lalu berdzikir menyebut nama Allah Taala maka lepaslah satu iakatan, jika dia berwudhu terlepaslah ikatan berikutnya dan jika dia shalat maka terlepaslah semua ikatan. Maka pagi itu dia akan fit dan baik jiwanya, jika tidak dia akan menjalani waktu pagi dalam keadaan jelek dan malas)). HR Al-Bukhari.

Waktu setelah shalat Subuh adalah saat banyaknya kebaikan dan keberkahan, karena itulah Nabi SAW berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِيْ فِيْ بُكُوْرِهَا

Maksudnya: Ya Allah berkahilah ummatku di pagi hari! HR Al-Tirmidzi.

Oleh sebab itu kita lihat mereka yang berhasil dalam urusan dunia mereka seperti berdagang, beternak atau bertani memulai kerja mereka di awal pagi karena rezki terbuka luas diwaktu tersebut. Begitulah juga dalam urusan akhirat pagi hari adalah saat yang paling baik menambah amal ibadah. Jadi mereka yang menyiakan waktu tersebut dengan tidur atau istirahat-istirahat saja sebenarnya telah mendapat kerugian dalam hidup mereka.

Selain keuntungan dalam kerja dan ibadah, mereka yang bangun awal juga mendapat kebaikan dari sudut kesehatan karena udara yang dihirup di waktu subuh adalah udara yang segar dan akan hilang kesegarannya ketika terbitnya matahari. Kesegaran udara di pagi hari ini akan mencerdaskan otak, mendamaikan jiwa dan menguatkan fisik.

7) Menjauhi sifat munafiq.

Kehadiran diri ke Masjid di waktu subuh adalah merupakan bukti kekuatan iman seseorang Muslim dan bebasnya diri dari sifat munafiq karena itu adalah waktu paling sulit untuk melaksanakan ketaatan. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ أَثْقَلَ الصَّلَاةَ عَلَى المـُـنَافِقِيْنَ صَلَاةُالعِشَاءِ وَالفَجْرِ، وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِيْهِمَا لَأَتَوهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

Maksudnya: ((Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi mereka yang munafik adalah shalat Isya dan shalat Subuh, kalaulah mereka tahu kelebihan keduanya niscaya mereka akan datang melaksanakannya meskipun dalam kondisi merangkak)) HR Al-Bukhari dan Muslim.

Abdullah bin Mas 'ud ra berkata: "Engkau telah melihat kami dan tidak meninggalkannya (shalat Subuh) melainkan munafiq yang dimaklumi sifat nifaqnya". Riwayat Muslim, Abu Daud, Al-Nasai dan Ibnu Majah.

Ibnu Umar ra berkata: "Apabila kami menemukan ada pria yang tidak hadir shalat (di Masjid) pada waktu fajar (subuh) dan Isyak kami akan berburuk sangka terhadapnya". Riwayat Al-Bazzar, Al-Tobrani dan Ibnu Khuzaimah.

Jadi jika Anda ingin mengukur iman seseorang maka ia bisa diukur dengan kondisi shalat Subuhnya. Jika dia seorang yang sangat memelihara shalat Subuh dan melaksanakannya secara berjamaah di Masjid maka itu menjadi bukti kekuatan imannya. Namun jika sebaliknya, dia sangat malas berjamaah di Masjid waktu subuh maka itu adalah pertanda imannya yang bermasalah serta kekerasan hatinya. Ia juga menunjukkan ketundukannya kepada hawa nafsu dan kekalahannya kepada bisikan setan. Seseorang yang mampu bangun untuk pergi berjamaah di waktu Subuh adalah bukti kekuatan iman seseorang karena dia telah menang dalam perang dengan hawa nafsu dan hasutan setan supaya terus tidur.


Sumber:http://www.detikislam.blogspot.co.id

Senin, 18 Januari 2016

Apakah Islam Mengenal Dosa Waris?

Menghukum orang lain yang tidak/ belum tentu bersalah karena kesalahan yang dilakukan oleh orang lain, tidak dibenarkan dalam Islam

Allah Ta'ala berfirman:
“Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” (QS. Al-An’am: 164)

Yang dinamakan adil, hukuman tindakan kejahatan dikenakan pada pelakunya saja tidak pada yang lainnya. Allah Ta’ala berfirman,

Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu.” (QS. Al-Baqarah: 194)



Ayat di atas cukup menjelaskan bahwa Allah Maha Adil, tidak akan dipikul dan dihukum seseorang karena dosa yang dilakukan oleh orang lain, terutama dosa waris nenek moyang sampai turun ke anak cucu dan keturunannya. Ajaran memikul dosa orang lain sama saja dengan melunturkan sifat Maha Adil Allah.

Ibnu Katsir menerangkan pula dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim bahwa demikianlah balasan, hukum dan keadilan dari Allah. Setiap orang akan dibalas sesuai dengan amalan yang ia perbuat. Jika amalan tersebut baik, maka kebaikan yang akan dibalas. Jika yang diperbuat jelek, maka jelek pula yang dibalas. Ingatlah, seseorang tidak akan memikul dosa yang diperbuat oleh orang lain. Itulah keadilan Allah Ta’ala.

Sabtu, 16 Januari 2016

Keajaiban Gerakan Sholat Bagi Kesehatan

“Sesungguhnya shalat bagi orang mukmin ialah kewajiban yang tertentu (telah ditetapkan) waktunya.” (QS. An-Nisa:103).

Sholat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi untuk kesehatan ternyata gerakan-gerakan sholat ternyata paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Dari sudut pandang medis, setiap gerakan sholat adalah obat dari berbagai jenis penyakit.

Jika ditegakkan dan dilakukan dengan benar, maka sholat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat Islam, sebenarnya merupakan investasi yang cukup besar bagi kesehatan. Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki efek yang luar biasa baik untuk kesehatan fisik, mental, bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang hanya sedikit dari umat Islam yang memahaminya, bahkan terkadang kita melihat banyak yang terkesan melakukan sholatnya secara asal-asalan karena tidak paham bahwa setiap gerakan yang dilakukan secara benar punya efek yang baik bagi kesehatan.


Kamis, 14 Januari 2016

Video - Kesalahan dalam sholat yang harus dihindari

Dalam Islam, ibadah shalat memiliki kedudukan yang sangat agung. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menerima perintah shalat 5 waktu langsung dari Allah di langit ke tujuh dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Shalat merupakan tiang agama dan baik buruknya hisab amal manusia ditentukan dari shalatnya. Di balik perintah shalat yang sekilas memberatkan umatnya ini, justru menunjukan kemurahan Allah terhadap hamba-hamba-Nya, dimana shalat yang dilakukan seorang hamba akan menjadi sarana penghapus dosa.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ. قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا

“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.” [HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667]



Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu,

مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ. قَالَ قَالَ الْحَسَنُ وَمَا يُبْقِى ذَلِكَ مِنَ الدَّرَنِ

“Permisalan shalat yang lima waktu itu seperti sebuah suangi yang mengalir melimpah di dekat pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali.” Al Hasan berkata, “Tentu tidak tersisa kotoran sedikit pun (di badannya).” [HR. Muslim no. 668]

Namun fenomena yang terjadi adalah telah disia-siakannya ibadah yang mulia ini oleh banyak kaum muslimin, dimana mereka tidak menyempurnakan shalat mereka baik dari sisi batin berupa niat yang ikhlas dan khusyu’ serta dari sisi tatacara pelaksanaannya yang tidak sesuai tuntunan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam memperingatkan akan fenomena ini dalam haditsnya yang mulia:

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلَّا عُشْرُ صَلَاتِهِ تُسْعُهَا ثُمْنُهَا سُبْعُهَا سُدْسُهَا خُمْسُهَا رُبْعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا

“Sesungguhnya ada seseorang yang benar-benar mengerjakan shalat, namun pahala shalat yang tercatat baginya hanyalah sepersepuluh (dari) shalatnya, sepersembilan, seperdelapan, sepetujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, dan seperduanya saja.” [Hasan, Diriwayatkan oleh Abu Dawud, an-Nasa’i dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya dengan riwayat senada, hadits no 537]

Salah satu sisi yang perlu dicermati dalam praktek ibadah shalat adalah tatacara yang sesuai dengan ajaran Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda:

صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّي

“Shalatlah kamu sekalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” [HR Bukhari, Muslim, Ahmad. Lihat Irwaul Ghalil no: 213]

Di sini betapa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menekankan pentingnya melaksanakan shalat dengan benar sesuai contoh dari beliau. Para sahabat menyaksikan bagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam melakukan shalat dan kemudian mereka meriwayatkan apa yang mereka lihat kepada sahabat yang lain. Dan demikian seterusnya hingga menyebar dari generasi ke generasi.


Video dibawah ini menunjukkan beberapa kesalahan dalam sholat yang mungkin sering terjadi, dan harus dihindari untuk mencapai kesempurnaan dalam sholat.




Rabu, 13 Januari 2016

Uji Kebenaran Al-Quran - Tantangan Bagi Kaum Kafir dan Musyrik

"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar" (QS. Al-Baqarah:23)

"Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka orang-orang yang benar." (QS.Ath-Thuur:34)


Al-Quran

Tafsir Jalalayn
(Sekiranya kamu merasa ragu) atau bimbang (tentang apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami) maksudnya tentang Al-Quran yang Kami wahyukan kepada Muhammad, bahwa itu benar-benar dari Allah, (maka buatlah sebuah surah yang sebanding dengannya) dengan surah yang diwahyukan itu. 'Min mitslihi', min yang berarti dari, maksudnya di sini ialah untuk menjadi keterangan atau penjelasan, hingga artinya ialah yang sebanding dengannya, baik dalam kedalaman makna maupun dalam keindahan susunan kata serta pemberitaan tentang hal-hal gaib dan sebagainya. Yang dimaksud dengan 'surah' ialah suatu penggal perkataan yang mempunyai permulaan dan kesudahan serta sekurang-kurangnya terdiri dari tiga ayat. (Dan ajaklah saksi-saksimu) maksudnya tuhan-tuhanmu yang kamu sembah itu (selain dari Allah) untuk menjadi penolong-penolongmu, (jika kamu orang-orang yang benar) bahwa Al-Quran itu hanyalah buatan dan ucapan Muhammad belaka, maka cobalah lakukan demikian, bukankah kamu orang-orang yang berlidah fasih seperti Muhammad pula?


Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya)--dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.(QS. Al-Baqarah:24)

Secara tegas ayat selanjutnya menyatakan "PASTI TIDAK DAPAT MEMBUATNYA" dan terbukti sejak diturunkannya Al-Quran 14 abad yang lalu belum ada satupun manusia di muka bumi ini yang mampu melakukannya. 

Selasa, 12 Januari 2016

Keajaiban Wudhu - Kaku dan Sakit di Leher Sembuh

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:
"Sungguh, umatku akan dipanggil nanti pada hari kiamat dalama keadaan bercahaya di sekitar wajah, tangan dan kaki, karena bekas wudhu. Karena itu barangsiapa diantara kalian sanggup melebihkan basuhan wudhunya (melebih yang telah difardhukan pada wajah, tangan dan kaki), maka hendaklah ia berbuat demikian." (HR. Bukhari dan Muslim)

Wudhu


Sekitar 10 hari yang lalu, istriku mengalami sakit di bagian leher (tengkuk), serasa pegal dan kaku, saking hebatnya sakit yang dirasakan menjalar ke bagian kepala sampai-sampai badan menjadi lemas dan meriang. Hari pertama dikira sakit sakit kepala biasa dan minum obat, namun kaku leher dan sakit kepala tetap muncul sampai beberapa hari.

Adalah kemudian pada suatu malam dia bermimpi, tidak melihat siapa-siapa namun ada yang mengatakan dengan suara yang begitu lembut: "Kalau leher kamu tegang, basuhkan saja air ke bagian lehermu". Keesokan harinya, ketika berwudhu lantas dia memperluas basuhan wudhu dari muka sampai bagian belakang leher, dan Subhanallah... setelah selesai wudhu itu, benar dia merasakan sakit di leher dan kepalanya hilang seketika dan sampai sekarang tidak pernah lagi merasakan sakit di bagian kepala, ataupun leher.


Keajaiban Sholat - Peredaran Darah ke Otak

Pakar neuroscience Prof. Dr. Fidelma O’Leary dari St. Edwards University, Amerika Serikat akhirnya masuk Islam setelah menemukan beberapa keajaiban dan hal yang  menakjubkan dalam penelitiannya mengenai gerakan sholat dan hubungannya dengan kesehatan.

Semasa melakukan kajian urat saraf, dia menemukan terdapat beberapa urat saraf dalam otak manusia yang tidak dimasuki darah secara optimal, padahal setiap inci dalam otak memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal.

Namun, setelah meneliti hubungan antara gerakan sholat dengan kesehatan beliau takjub dan kagum, secara tak terduga menemukan bahwa darah tidak dapat memasuki urat saraf dalam otak manusia secara optimal, melainkan pada saat seseorang itu sedang sujud semasa mengerjakan shalat. Subhanallah...



Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk beberapa waktu yang tertentu saja. Ini bermaksud bahwa darah hanya akan memasuki urat tersebut secara optimal mengikuti kadar shalat waktu yang diwajibkan oleh Islam. Begitulah keagungan ciptaan Allah. Allah membuka tabir keajaiban sujud pada gerakan shalat sehingga menyakinkan para pemeluk-Nya untuk melakukan hal-hal yang di serukan-Nya demi kebaikan umat-Nya. 

Dengan demikian, tidak mengherankan jika semakin banyak orang memeluk Islam, karena begitu banyak keajaiban dan kebenaran agama Islam. Maka sebagai pemeluknya kita harus bangga dan sebagai umatnya harusnya kita menyadari bahwa semua seruan yang menjadi kewajiban kita adalah kebutuhan bagi kita. Sebagai contoh, kali ini Allah menyerukan hamba-Nya untuk mengerjakan shalat karena manusia membutuhkan shalat itu demi kebutuhan biologisnya sendiri. Sungguh, sebagai hamba-Nya yang taat kita tak perlu ragu akan kuasa-Nya dan menghambakan diri kita sepenuh hati karena Allah Al-Khaliq (Maha Pencipta).

Sumber : www.arrahmah.com

Nb: Keajaiban sujud dalam sholat ini juga aku buktikan dan rasakan secara nyata, selama 2-3 tahun terakhir, sebelumnya aku selalu mengalami sakit di bagian kepala seperti penat yang luar biasa layaknya orang yang tidak cukup tidur, dan harus dilakukan pemijitan di bagian kepala hampir setiap hari, dan wajah selalu nampak kusam. Beberapa kali sholat setelah masuk Islam, subhanallah... sampai sekarang tidak pernah merasakan sakit lagi di bagian kepala, dan alhamdulillah... wajahpun sekarang tampak cerah. 

Senin, 11 Januari 2016

"Tiba-tiba pandanganku tertuju ke atas langit sebelah kananku, dan aku terkejut karena melihat ada sesuatu yang sangat besar sedang turun dari atas, besarnya sepandangan mataku memandang. Sesuatu yang sedang turun itu menyerupai manusia berpakaian serba putih, tapi aku tidak bisa melihat wajahnya dan bentuknya dengan jelas karena seolah tertutupi sesuatu, aku tidak begitu jelas melihatnya tapi seperti selubung awan, dan saat itu tiba-tiba terjadilah hiruk pikuk yang menakutkan"

“Tidak, kau jangan mengangguku setan!! Pergi kau, aku percaya Yesus Tuhanku, dalam nama Yesus, darah Yesus yang mengalir dalam darahku, tubuh Yesus yang ada pada tubuhku”



Ini adalah buku pertama saya, berdasarkan kisah nyata sekeluarga menjadi mualaf. Saya buat dalam format PDF sehingga bisa dibaca melalui PC ataupun smartphone. Semoga menjadi inspirasi terlebih memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Judul : Aku Melihat Kiamat
Penulis : Ahmad Furqon 
Format : PDF
Tebal : 37 Halaman